Saturday, March 14, 2009

Fenomena dukun PONARI Cilik Jombang, WORLD KESEHATAN POTRET mayoritas PEOPLE (MISKIN), maka tidak TENAGA OLEH MEDICAL



Fenomena dukun PONARI Cilik Jombang, WORLD KESEHATAN POTRET mayoritas PEOPLE (MISKIN), maka tidak TENAGA OLEH MEDICAL


Dunia kesehatan (medis) lebih maju & canggih, baik sarananya dan juga orang. Kwalitasnya tidak hanya meningkat tetapi juga kwantitasnya. Kemajuan ilmu pengetahuan, semakin banyak energi yang juga seorang dokter spesialis atau profesor judul. Tapi sayangnya makin banyak jenis penyakit juga menderita, baik oleh "orang" dan "orang miskin dari peringkat" mayoritas di Indonesia.

Kemajuan & medis kecanggihan dunia adalah tidak murah. Berarti semakin canggih, semakin mahal untuk membeli & pemakaiannya. Staf medis yang cerdas, tentunya makin lama makin besar & biaya dari dana. Dan tentu saja untuk mendapatkan layanan jasa, yang lebih mahal "menilai" dikenakan kepada pasien untuk cepat sembuh.


Mahal "medis menilai" bagi pasien "orang yang" mungkin tidak menjadi masalah, tetapi untuk pasien "orang miskin dari peringkat" mayoritas di Indonesia sangat berat. Diketahui ketika mereka sakit atau cedera serius untuk masuk ke rumah sakit untuk "bencana". Sudah merasakan sakit, tetapi juga merupakan "vonis" jutaan rupiah, pilih sakit permanen, atau sembuh dengan vonis jutaan rupiah. Khususnya di kota-kota besar, saat masuk rumah sakit (operasi atau tidak) "ditodong" harus digunakan untuk membayar setengah biaya deposit sebagai jaminan, itupun jika benar-benar pulih. Jadi jangan ketika sakit, tanpa uang, dapat memasuki rumah sakit.

Karena mahalnya "menilai" medis, kemudian untuk masyarakat, khususnya menengah ke bawah sebagian besar masyarakat miskin, dicarilah jalan "alternatif" untuk sembuh. Orangnya alternatif, pengetahuan alternatif, obat alternatif, terutama alternatif "biaya". Kemudian ada info "A" dapat sembuhkan berbagai penyakit, berbondonglah pasien antrian untuk penyembuhan. Termasuk pendengaran Mohammad Ponari tradisional Tiban Cilik asal berusia 10 tahun DSN. Kedungsari, Ds. Balongsari, Kec. Megaluh, Jombang yang "isunya" semua penyakit dapat disembuhkan dengan "tarif" seikhlasnya.


Untuk kebaikan Alloh, puluhan ribu orang miskin "sakit" harus antri untuk mendapatkan kesembuhan, hanya dengan air yang dicelupi "batu ajaibnya" Ponari. Mereka tidak peduli atau tidak masuk akal, yang pasti sakitnya sembuh. Sakit & harus antri berdesak-desakan mereka untuk hari itu & jatuh korban 4 orang meninggal. Sesungguhnya gambar potret bagaimana sebagian besar masyarakat miskin kesehatan kita "lebih menyedihkan". Hanya dari "satu titik" di daerah Jombang saja. Belum di titik-titik di daerah lain dari Sabang hingga Merauke. Hidup sehari-hari sudah "out" sakit (parah), sehingga "yang lebih menyedihkan."

Jika kita hanya paramedis / dokter memiliki pengetahuan & berarti maju, meskipun telah keluar dari biaya, harap berhati-hati & tidak selalu bijaksana untuk menjadi "kaya" & cukuplah jadi "sederhana manusia & mulia" dengan yang "medis menilai" bahkan "diskon besar" bagi pasien miskin mayoritas rakyat kita, niscaya potret "sengsaranya yang" mayoritas masyarakat miskin, jadi kami terkurangi.

Bahkan pemerintah telah bekerja untuk menguranginya dengan program kesehatan gratis akhir-akhir ini, yaitu Askeskin, & orang-orang yang antusias menyambutnya. Satu-satunya info dalam pelaksanaan sesuai dengan media cetak & TV terjadi dengan indikasi praktik korupsi di antara rumah sakit dalam bentuk biaya penggelembungan (mark up) pada tagihan kepada PT Askes.

Akibatnya, tahun depan dana kesehatan bagi masyarakat miskin terbatas & ujung-ujungnya mereka jadi korban. Sedangkan pasien dari masyarakat miskin di antara mayoritas masyarakat terus tumbuh. Akhirnya, mereka meliputi cara "alternatif" seperti menyerang "aneh luck batu" dukun Cilik Ponari Jombang di atas. Ya benar-benar kasihan masyarakat mayoritas pasien kita miskin, hidup "yang sengsara" dari medis kemajuan dunia & prasarananya.

khabarjoss.wordpress.com

0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online